Creepy Story: Temanku

Hai...
Kali ini aku akan membagikan cerita anehku lagi. Menurutku, cerita ini adalah cerita terbaik di antara cerita-cerita yang pernah kubuat. Tapi begitulah, cerita ini memang bertipe aneh dan membuat tertawa karena keanehannya. Oh ya, kalau kamu belum baca creepy story-ku yang sebelumnya yang berjudul Ambulans dan Tumpangan, kamu bisa juga membacanya. Nah, selamat membaca dan jangan lupa berikan masukan kalau kamu mau hehe. Kalau gamau yaudah >_<

TEMANKU

oleh: therandomsteppingstones

Aku berjalan melintasi jalan setapak yang menuju ke jalan raya, setelah tadi aku menunaikan tugas yang harus kuselesaikan malam ini juga. Aku berjalan sedikit cepat sambil merapatkan mantelku yang sedikit basah-entah karena apa-sedangkan tangan kiriku menjinjing sekop yang cukup berat.

“Malam ini dingin sekali, bukankah ini masih awal musim gugur?” bisikku. Tetapi malam semakin menakutan saja karena hanya ada gesekan daun-daun yang menjawab bisikanku tadi. Aku melihat lampu yang sangat banyak, berkelip-kelip di ujung jalan sana. Kuduga, aku sudah hampir sampai ke jalan raya.

Setelah berjalan lima menit, cahaya itu mulai tampak sebagai kuda-kuda besi yang berlalu-lalang. Aku menyeberang jalan dan berbelok ke arah kanan, tak kuhiraukan kedai kopi yang menggiurkan di pinggir jalan karena aku ingin segera sampai di apartemenku dan membaringkan tubuh di kasurnya.

Namun, kulihat di seberang jalan sana ada orang yang bergerombol entah memperhatikan apa dan itu membuatku penasaran. Aku menyeberangi jalan lagi, lalu berusaha menembus kerumunan itu.

“Permisi, tolong permisi,” kataku sambil berusaha mencapai pusat kerumunan.

Setelah aku melihat apa yang menjadi pusat kerumunan, aku tertegun. Itu adalah temanku yang akhir-akhir ini menginap di apartemenku. Keadaannya mengenaskan, matanya yang sebelah kiri hilang entah ke mana dan lebih banyak luka tusukan di dadanya. Dan, Ya Tuhan, kurasa jantungnya telah hilang dari tempatnya berada. Banyak sekali luka di perutnya karena darah terus saja mengalir dari sana.

Aku tidak percaya ini, bukankah tadi dia sudah kutanam dalam-dalam di tanah? Aku tidak pernah mengambil mata kirinya apalagi merenggut jantungnya. Lalu, siapa yang melakukannya?

TAMAT

Dari cerita itu, kita bisa mengambil pelajaran kalau di pinggir jalan ada kerumunan ramai sebaiknya jangan didekati dan langsung pulang saja. Lalu yang terpenting adalah kalau kamu mau menanam, sebaiknya menanam bunga saja atau pohon, itu lebih bermanfaat daripada menanam orang. Hehe

Terima kasih sudah membaca (:


Komentar