Creepy Story: Pulang Sekolah

Hai, apa kabar? :)

Kuberharap sih kamu baik banget, bukan cuma "baik saja" hehe. Tapi kalau kamu tidak baik ya gapapa juga, karena semua orang pasti punya sisi baik dan buruk. Haha apa sih, malah melantur. Aku tahu kamu sudah tahu kali ini aku  mau berbagi apa. Yap, creepy story (karena kamu sudah baca di judul, uhm). Ini yang keempat kalinya aku memuat cerita-cerita itu di sini, jadi ada tiga cerita lain yang sudah kutulis sebelumnya. Udah baca? Kalau belum, baca aja di sini nih kukasih tautannya: Ambulans, Tumpangan, Temanku. (Kok lucu ya kalau judul-judul itu dirangkai, jadi "Ambulans tumpangan temanku pulang sekolah", what the fish, I've never realised that before lmao). Nah iya, semua cerita-cerita itu buatanku sendiri dan bukan dari pengalaman. Cuma hasil imajinasi otak yang suka ke utara-selatan (baca: ngalor-ngidul). Jadi, langsung saja, palingan kamu juga gabaca ini wkwk, gapapa tapi. Selamat membaca :)

Pulang Sekolah

oleh: therandomsteppingstones

Aku berjalan menghindar tong sampah yang terletak di pinggir jalan dengan isinya yang berserakan di mana-mana. Aku yakin, seekor kucing liar yang sedang mencari makan pasti baru saja menumpahkannya. Jam baru saja menunjukkan pukul 8 malam, tetapi suasana jalan yang kulewati begitu sepi seperti pukul 10 malam. Jalan yang remang-remang, hanya ada beberapa lampu kuning yang dipasang di sudut persimpangan jalan.

Aku mengangkat rok seragam sekolahku saat akan melompati genangan air sisa guyuran hujan dari tadi sore. Begitulah, aku harus mengerjakan tugas di sekolah. Waktu pulang sekolah yang sudah sore ditambah lagi dengan tanggungan tugas, membuatku pulang selarut ini untuk ukuran anak sekolah sepertiku.

Aku mendengar ketukan berirama di bawah sepatuku. Namun, tunggu! Kenapa ketukan suara sepatuku seperti ada dua? Untuk membuktikannya, aku berhenti melangkah. Namun suara ketukan yang kurasa bukan berasal dari sepatuku ikut berhenti.

Aku menunduk dan sedikit menolehkan kepalaku, untuk melihat apa yang ada di belakangku. Saat aku melihat siluet hitam menyerbuku, aku langsung mengambil langkah seribu. Aku terus berlari, tanpa tahu ke mana tujuanku. Dan tiba-tiba saja, kusadari aku berdiri di antara papan-papan bernama yang berjejer rapi. Sial! Kenapa aku berbelok ke pemakaman?!

Aku melihat ke arah jalan dan menemukan sosok hitam itu sedang berlari mendekati pemakaman. Tidak ada pilihan lagi. Aku segera menuju ke pondok penyimpanan peralatan makam di sudut area pemakaman.

Aku masuk ke gubuk yang gelap itu dan menutup pintunya dengan cepat. Baru saja aku menarik napas, pintu itu sudah digedor dari luar. Jujur, aku sungguh takut, aku tidak tahu siapa dia dan apa masalahku dengannya, tetapi dia terus saja mengejarku. Atau dia ingin merampokku? Apakah aku terlihat seperti membawa banyak benda berharga?

Aku segera menumpuk benda apa pun yang bisa kutemukan untuk mengganjal pintu. Namun, orang itu begitu kuat, sampai-sampai semua benda yang kuletakkan di depan pintu tidak bisa menahannya. Aku melihat tangan masuk melalui celah pintu yang sudah sedikit terbuka. Aku memejamkan mata, pasrah dengan apapun yang terjadi.

***

Ditemukan mayat yang telah hancur mengenaskan dalam sebuah gubuk di pemakaman. Aku tersenyum membaca headline koran pagi ini. Sungguh menggelikan, pikirku sambil merapikan dasi yang ku pakai.

“Ma, aku pergi dulu,” kataku pada Mama sambil menyambar tas sekolahku yang ada di meja makan.

TAMAT

Ya, begitulah akhirnya hmm. Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa berikan saran serta kritik yang membangun (jangan yang menghancurkan kalau bisa, hehe) di kolom komen 😉


Komentar

  1. Waah iklan ya (iya?) Tapi sayang sekali aku gak mudeng bahasa Arab :( Apa lagi gak ada harakatnya

    BalasHapus

Posting Komentar